Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Banjir & Longsor Melanda Tapanuli Tengah – Masyarakat Desak Pemerintah Tindak Tegas Penebangan Liar

 

Tapanuli Tengah, 25 November 2025 – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Tengah kembali diterjang bencana banjir dan longsor setelah hujan deras mengguyur tanpa henti selama sepekan terakhir. Berdasarkan pantauan lapangan, beberapa ruas jalan utama putus total, termasuk di kawasan **Rindu Alam Tapanuli Tengah**, akibat longsoran besar yang menyeret material tanah dan bebatuan ke badan jalan. Fasilitas umum dan rumah warga juga tampak terdampak parah

Di beberapa titik, debit air sungai meningkat drastis. **Sungai Sibuluan dilaporkan meluap**, menggenangi permukiman dan area persawahan. Warga yang tinggal di bantaran sungai telah diimbau untuk segera mengungsi demi menghindari potensi banjir susulan. Arus deras yang terekam di beberapa video menunjukkan kondisi darurat yang mengancam keselamatan masyarakat

Situasi ini memicu gelombang protes dan keprihatinan dari masyarakat Sumatera Utara. Banyak warga menilai bahwa bencana berulang seperti ini tidak hanya disebabkan faktor cuaca ekstrem, tetapi juga akibat **kerusakan lingkungan yang semakin parah**, khususnya maraknya kegiatan **penebangan kayu ilegal (illegal logging)** di daerah hul

Masyarakat mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk:

1. **Menindak tegas pelaku illegal logging**, termasuk pihak-pihak yang membekingi aktivitas tersebut.

2. **Memperketat pengawasan kawasan hutan** dan melakukan patroli rutin untuk mencegah pembukaan lahan secara ilegal.

3. **Melakukan rehabilitasi hutan dan daerah aliran sungai (DAS)** yang rusak akibat aktivitas tak bertanggung jawab.

4. **Menyediakan bantuan cepat dan perlindungan yang memadai** untuk warga yang terdampak banjir dan longsor.

5. **Membangun sistem mitigasi bencana** yang lebih terencana dan terukur agar kejadian serupa tidak terus berulang.

Sejumlah relawan bersama BPBD sudah dikerahkan ke lokasi untuk memastikan kondisi warga dan mengevakuasi keluarga yang berada di titik paling rawan. Namun, akses yang terputus dan cuaca yang belum membaik membuat proses penanganan menjadi cukup berat.

Masyarakat berharap pemerintah pusat dan daerah segera mengambil tindakan nyata, bukan hanya respons darurat sementara. Bencana alam yang terus berulang ini dianggap sebagai peringatan keras akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di Sumatera Utara.


( TIM )